
Karya William Wyler berdurasi 212 menit ini adalah sebuah film raksasa, sebuah epic sejarah yang kadang dijuluki A Tale of Christ. Persiapan film ini menghabiskan waktu 6 tahun dan pemain (dengan ribuan figuran) serta crew bekerja di studio Cinecitta, Roma, Itali, selama 10 bulan. Karya Wyler tahun 1959 ini merupakan versi ulang film bisu dengan judul sama yang diproduksi MGM tahun 1925 yang dibintangi Ramon Novarro. Biaya produksi versi tahun 1925 adalah $4 juta, sedangkan versi 1959 ini adalah $15 juta, yang terbesar waktu itu. Dalam film ini, adegan lomba chariot (kereta yang ditarik oleh 4 ekor kuda) berlangsung selama 40 menit dan secara khusus diarahkan oleh Andrew Marton dan Yakima Canutt. Tak dapat disangkal bahwa tontonan spektakuler inilah yang menjadi kekuatan utama film ini sepanjang masa. Ada desas desus adegan lomba menewaskan seorang figuran, tapi ini dibantah oleh Heston dalam autobiografinya In the Arena (1995).
Kecuali kecemerlangan adegan chariot race, film ini menjadi film klasik karena sangat memperhatikan hubungan antar manusia. Misalnya usaha Ben-Hur mencari Miriam dan Tirzah. Kedua wanita ternyata menderita penyakit kusta dan dibuang ke Valley of Lepers di luar kota. Tapi karena kisah terjadi di tahun 26 A.D., Jesus beberapa kali ditampilkan, walaupun tidak jelas. Menjelang akhir film, kedua wanita tiba-tiba sembuh dari penyakit mereka. Tatkala Ben-Hur masih sebagai budak belian, hampir mati kehausan di padang pasir, ia pun diberikan air minum oleh Jesus.
Ringkasan Cerita
Pangeran Judah Ben-Hur (Charlton Heston) adalah seorang Yahudi dan juga pedagang kaya di Judea, sedangkan kawan baiknya semasa kecilnya bernama Messala (Stephen Boyd) adalah seorang Romawi. Kisah dimulai ketika Messala kembali ke daerah asalnya dari Roma, dimana ia diangkat menjadi Tribune Romawi. Waktu itu, Romawi dengan Kaisar Tiberius (George Relph) sedang berjaya dan Messala minta Ben-Hur untuk membantunya dengan membujuk orang Yahudi agar tak memusuhi dan memerangi Roma. Tapi Ben-Hur tak mau mengkhianati bangsanya dan hubungan antara keduanya pun putus.
Waktu Gubernur Gratus (Mino Doro) mengunjungi Judea dalam sebuah acara arakan, adik Ben-Hur, Tirzah (Cathy O'Donnell) yang menonton dari atas balkon, menyenggol genting yang sudah agak lepas. Genting pun jatuh menimpa kuda sang Gubernur, sehingga petinggi ini luka. Akibatnya parah. Ben-Hur, Tirzah dan ibu mereka Miriam (Martha Scott) ditangkap dengan tuduhan ingin membunuh Gubernur. Ben-Hur dengan tombak di tangannxa, mengancam dan memerintahkan Messala untuk membebaskan ibu dan adiknya. Tapi Messala akan segera membunuh kedua wanita jika Ben-Hur tak menyerahkan tombak.
Ben-Hur kalah dan ia dijadikan budak galley (budak yang mendayung kapal perang). Nasib baik tiba ketika kapal mendapat komandan baru, Konsul Roma Quintus Arrius (Jack Hawkins). Antara keduanya ada semacam respek mutual. Ketika diserang perompak dari Macedonia, Arrius melepaskan Ben-Hur dari belenggu dan pangeran Yahudi ini berhasil menyelamatkan jiwa si petinggi Roma.
Ketika kembali ke Judea, Ben-Hur bertemu Balthasar (Finlay Currie) dan tuannya, Sheik Ilderim (Hugh Griffith) yang memiliki empat ekor kuda Arab putih yang bagus. Ilderim memperkenalkan Ben-Hur kepada anaknya dan memintanya untuk memacu Quadriga (kereta yang ditarik oleh 4 ekor kuda) miliknya dalam Olimpiade. Dalam perlombaan itulah, Ben-Hur akan bertemu kembali dengan Messala, dan juga akan mengetahui informasi tentang ibu dan adiknya yang mengalami nasib mengenaskan.
No comments:
Post a Comment