
Sejumlah penulis naskah dan sutradara ternama Hollywood telah ditawari untuk menangani naskah film ini sebelum akhirnya Levinson muncul. Banyak yang meyakini bahwa kisah tentang seorang pengusaha mobil bekas yang ingin menjalin persahabatan dengan abangnya yang menderita autis dalam sebuah perjalanan melintasi Amerika demi warisan jutaan dollar yang ditinggalkan ayah mereka, terlalu sulit untuk diangkat ke layar lebar. Jangankan pihak luar, bahkan kedua bintang utamanya Cruise dan Hoffman, turut menyangsikan kesuksesan film ini. Untunglah Levinson tidak membuat alur yang terlalu didramatisir, melainkan ia lebih memfokuskan diri terhadap pengembangan karakter tokoh-tokoh utamanya, yang akhirnya menjadi 'nafas' dari film ini.
Film ini memenangkan empat Oscar di Academy Awards ke-61 (Maret 1989), termasuk Best Picture, Best Original Screenplay, Best Director, dan Best Actor in a leading role untuk Hoffman.
Ringkasan Cerita
Charlie Babbitt (Tom Cruise), seorang pemilik dealer mobil di Los Angeles, sedang mengalami masalah keuangan ketika ia mengetahui bahwa ayahnya yang kaya raya meninggal dunia yang juga meninggalkan warisan properti bernilai jutaan dolar, bukan kepadanya, melainkan pada saudara yang ia tidak pernah ketahui keberadaannya. Betapa emosinya Charlie setelah ia mendapati bahwa uang itu jatuh ke tangan sang abang yang penderita autis, Raymond Babbitt (Dustin Hoffman), yang ada di rumah sakit jiwa. Tanpa sepengetahuan perawat, Charlie yang hanya memikirkan bagaimana cara mendapat uang itu lalu menculik Raymond untuk dibawa ke pengacaranya di LA agar ia mendapatkan hak asuh atas abangnya dan memiliki wewenang akan kekayaannya.
Karena Raymond takut sekali naik pesawat terbang, maka mereka berdua akhirnya menggunakan mobil untuk melakukan perjalanan lintas Amerika dari Ohio ke LA. Dalam perjalanan itulah terjadi peristiwa-peristiwa lucu sekaligus mengharukan yang membuat Charlie dapat lebih memahami Raymond dan malah menumbuhkan rasa sayangnya kepada sang abang. Charlie belajar tentang autisme yang diderita Raymond, yang awalnya percaya dapat disembuhkan. Charlie juga belajar tentang bagaimana awalnya sang kakak terpisah dari keluarganya, yang akibat dari kecelakaan Raymond ditinggalkan sendirian bersamanya ketika dia masih bayi. Charlie juga belajar ketika ia masih muda, Raymond sering menyanyikan lagu "I Saw Her Standing There" dari The Beatles, yang mendorong Charlie untuk menyadari bahwa Raymond adalah sosok pelindung saat ia masih kecil, yang ia ingat sebagai temannya bernama "Rain Man".
Akting kelas satu dipertontonkan Hoffman dalam film ini. Ia mampu menangkap karakter seorang penderita autis dalam perannya tanpa terlihat berlebihan dan aneh. Penonton pun dibuatnya geli dan kadang terharu dengan perilaku Raymond yang seperti anak-anak, meski memiliki kemampuan matematika yang jenius. Tidak kalah hebat adalah permainan dari Tom Cruise yang dapat mengimbangi akting seniornya, sebagai pemuda 'dangkal', egois, pemarah yang berubah 180 derajat justru karena abangnya yang menderita autis.
No comments:
Post a Comment