
Lean adalah sutradara kawakan yang terkenal akan epik-nya berjudul The Bridge of the River Kwai (1957), Doctor Zhivago (1965) dan tentu saja Lawrence of Arabia (1962). Tapi setelah tahun 1970 ia vakum dari berkarir di dunia film dan baru muncul tahun 1984 dengan A Passage to India ini. Film ini telah memenangkan Oscar dalam dua kategori yaitu Best Supporting Actrees untuk Ashcroft dan Best Original Score, dan juga memperoleh 6 nominasi dalam kategori lainnya.
Ringkasan Cerita
Berseting tahun 1920 selama Kekaisaran Inggris di India, Mrs. Moore (Peggy Ashcroft) dan Adela Quested (Judy Davis) baru saja datang dari Inggris ke India untuk mengunjungi anak Mrs. Moore: Ronny Heaslop (Nigel Havers). Satu hal mereka sadari bahwa antara warga Inggris dan India tidak terjalin hubungan yang harmonis. Dari teman mereka, Richard Fielding (James Fox), kedua wanita ini bertemu profesor India bernama Godbole (Alec Guinness), dan berkenalan dengan Dr. Aziz Ahmed (Victor Banerjee), seorang duda yang juga dokter yang sempat ketemu di sebuah masjid dekat Sungai Gangga, dengan cepat mereka berteman karena merasa cocok satu sama lain.
Dari perkenalan mereka, Aziz mengajak kedua wanita itu untuk berkeliling di India yang sebenarnya, bukan India versi penjajah, yakni mengunjungi gua di Marabar yang eksotis. Perjalanan berlangsung lama dan mereka membawa rombongan yang cukup banyak sebab tamu yang dibawa adalah orang Inggris yang kebiasaan hidupnya berusaha mereka pertahankan bahkan di perjalanan. Di gua itu terjadi kejadian yang misterius, Adele terluka dan Aziz dituduh sebagai pelakunya. Maka Aziz dipenjara dan sebuah persidangan disiapkan atas percobaan pemerkosaan, dan ini menjadi sebuah kasus panas antara warga India dan Penjajah Inggris.
Apakah Dr. Aziz bersalah dan bagaimana sudut pandang penjajah yang rasis bermain di pengadilan?
Dengan durasi dua setengah jam lebih Lean memanjakan mata dengan pemanangan India yang indah, filmnya terbagi dua, bagian pertama perkenalan dua wanita itu dengan Dr. Aziz dan bagian kedua pengadilan atas Dr. Aziz sendiri. Selain itu kritik sosial pada 'dosa' Inggris di India sangat kentara dalam film ini ketika Inggris yang merasa sebagai superior terlihat mempraktikkan rasisme secara halus. Dilokasi syuting banyak masalah, setelah Alec Guinness mengetahui bahwa banyak adegannya dipotong di ruang editing ia dan Lean tidak berteman lagi.
No comments:
Post a Comment